Langsung ke konten utama

A Letter For You


Bismillah...





Kali ini penulis ingin berbagi sebuah tulisan yang mungkin dapat memberikan sedikit motivasi. Sebagai catatan, tulisan ini hanyalah karangan belaka dan jika terdapat kesamaan cerita ataupun alur itu hanyalah kebetulan belaka (kayak sinetron aja). Tulisan ini mungkin terinspirasi dari suatu hal tapi penulis lupa itu apa, mungkin dari sebuah artikel yang pernah penulis baca dan tiba-tiba jadilah tulisan ini. Akhir kata silahkan dihayati...

Sepucuk Surat Untukmu

Alkisah, di suatu tempat terdapat 2 orang sahabat yang berasal dari desa yang sama. Mereka selalu bersama dari kecil hingga keduanya dewasa. Mereka selalu melakukan sesuatu secara bersama,entah itu baik ataupun buruk. Namun hingga suatu waktu sahabat yang satu mulai berubah hingga sahabat yang satunya mulai menjauh. Karena itulah sahabat yang pertama berinisiatif untuk mengirimkan surat bermaksud untuk memperjelas semuanya.

Teruntuk sahabat...

Teman... atau haruskah kau kupanggil sahabat ?

Maaf jika selama ini aku selalu menyusahkanmu, membuatmu khawatir atau mungkin aku pernah membuatmu malu, sakit hati, atau marah kepadamu. Maafkan aku yang selama ini tidak pernah memberi manfaat bagimu, maafkan aku yang justru hanya memberi pengaruh-pengaruh yang buruk padamu serta jarang atau hampir tak pernah menyuruhmu melakukan sesuatu yang mendekatkan dirimu kepada Allah Ta’ala. 

Teman... atau haruskah kau kupanggil sahabat ?

Maaf jika selama ini aku bukanlah seorang teman ataupun sahabat yang baik untukmu. Maafkan aku yang tak pernah memberikan nasehat yang bijak untukmu. Maafkan aku yang tak pernah melakukan sesuatu yang dapat menambah ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala.

Teman... atau haruskah kau kupanggil sahabat ?

Mungkin selama ini aku ataupun engkau mengganggap kita adalah sahabat karena kita telah bersama selama bertahun-tahun. Tumbuh bersama, berasal dari sekolah yang sama, atau mungkin kita berasal dari instansi yang sama. Entah itu semua hanya kebetulan semata ataupun mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah. Aku merasa kalau kita ditakdirkan untuk menjadi sahabat, menjadi saudara.

Namun sahabat, bukan tapi temanku, baru kemarin aku mendengar sesuatu, baru kemarin aku menyadari dan memahami sesuatu tentang arti dan siapa sahabat sejati dalam islam. Sahabat dalam islam ialah seorang teman yang bisa mengajak dan menuntun kita ke jalan Allah menuju surga-NYA. Baru kemarin aku menyadari kalau ternyata sahabat bisa membawa kita hingga ke akhirat, bisa memberi syafaat pada hari kiamat, persahabatan yang dilandasi dengan ketaqwaan karena Allah.

Teman... atau haruskah kau kupanggil sahabat ?

Apakah kau tahu apa arti dari sahabat?. Apakah sahabat adalah dia yang selalu bisa menghiburmu ataupun membuatmu tertawa padahal yang dikatakannya hanya sebuah omong kosong belaka?. Apakah sahabat adalah dia yang menyuruhmu untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah bahkan dia rela menjadi pihak ketiga hanya agar kau bisa menjalin hubungan dengan seseorang?. Ataukah dia yang selalu memberi manfaat dunia kepadamu karena itulah kau membutuhkannya?. Tapi bagaimana jika kau tidak membutuhkan sesuatu lagi darinya, apakah kau akan meninggalkannya?. Aku bingung sobat, apakah itu yang dilakukan oleh sahabat sejati? Apakah itu arti dari sahabat yang sebenarnya?. Sekali lagi aku bingung teman.

Sahabat, bukan tapi temanku.

Aku menyadari kita bukanlah sahabat seperti yang dijelaskan dalam islam. Kita hanyalah teman akrab yang kebetulan pernah bertemu lalu akrab. Kadang aku bertanya-tanya mungkinkah kita hanya teman di dunia dan bisa saja menjadi musuh di akhirat. Teman, aku menyadari bahwa selama bertahun-tahun ini kita hanya berteman tanpa memberikan manfaat satu sama lain, aku bahkan tidak mengetahui apakah kita berteman karena Allah ataukah hanya karena kita punya kepentingan dunia yang sama. 

Tapi, aku tidak ingin seperti itu sobat. Aku ingin persahabatan kita membawa kita menuju ke Jalan surganya Allah. Aku ingin kita menjalin persahabatan karena Allah Ta’ala untuk mencari ridho-NYA. Aku ingin persahabatan kita bukan hanya memberikan manfaat dunia namun juga memberikan manfaat akhirat bagi kita.

Sahabat, bukan tapi temanku.

Saat itu aku merasa aku tak pantas menjadi sahabatmu, karena aku hanya memberi pengaruh yang buruk untukmu. Bahkan Allah telah memperingatkan bahwa pada hari itu (di akhirat) sahabat-sahabat karib setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan taqwa.
Aku bingung sobat, haruskah aku meninggalkanmu ataukah kau yang harus meninggalkanku. Haruskah kita berpisah dan mencari sahabat lain yang dapat membawa kita ke jalan Allah. Aku tak ingin meninggalkanmu sobat namun aku juga tak ingin suatu saat nanti kita saling menyalahkan ataupun bermusuhan di akhirat. Aku bingung sobat, sekali lagi aku bingung.

Sahabat, bukan tapi temanku.

Setelah aku mengetahui hal tersebut aku mulai mencari tahu sobat, mencoba untuk merubah tujuan persahabatan kita. Aku menemukan hal yang merubahku sobat. Merubah semua pandanganku tentang hidup dan juga pandanganku terhadap persahabatan kita. Dan apakah kau tahu sobat, itu adalah hal terindah yang pernah terjadi dihidupku sebelumnya ketika bertemu orang-orang yang dapat mendekatkan diriku kepada Allah Ta’ala.

Tentu aku tak ingin meninggalkan sahabat lamaku, sahabat kecilku. Aku juga ingin kau merasakan hal indah seperti yang aku rasakan. Namun sejak hari itu kau mulai menjauh padaku. Kau mengatakan aku sangat berubah, tidak mengikuti perkembangan zaman, bahkan mengatakan aku sok alim karena sering menasehati dirimu. Sejak saat itu kau mengatakan aku berubah menjadi orang yang sama sekali tidak kau kenali, mengatakan bahwa aku tak pernah lagi mendukung keputusanmu, dan sejak saat itu kau juga berubah. Kau menjauh dan semakin menjauh dariku.

Sahabat, bukan tapi temanku.

Kau selalu mengatakan bahwa sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mendukung keputusan sahabatnya. Teman, sekali lagi aku ingin bertanya kepadamu, apakah sahabat itu harus selalu mendukung keputusan sahabatnya jika dia tahu keputusan itu adalah sesuatu yang salah?. Apakah seorang saudara akan membiarkan saudaranya atau bahkan mendukung keputusan saudaranya jika ia tahu itu bukan keputusan yang tepat?. Apakah seperti itu yang engkau katakan sebagai sahabat yang baik?. 
Bagaimana dengan orang yang selalu menasehatimu ketika engkau mengalami suatu masalah tanpa berniat untuk merubuhkan semangatmu?. Bagaimana  dengan ia  yang jujur padamu walaupun terkadang menyakitkan  hanya agar kau dapat merubah diri menjadi lebih baik tanpa bermaksud menyakiti hatimu?. Bagaimana dengan ia yang dengan ikhlas mendo’akan kesuksesanmu tanpa berharap apapun darimu? Apakah ia bukan sahabat yang baik?. Seseorang pernah berkata kepadaku sobat bahwa teman yang baik adalah bukan orang yang selalu mendukungmu melainkan orang yang selalu menasehatimu. Sekali lagi aku bertanya padamu, apakah ia bukan sahabat yang baik?.

Sahabat, bukan tapi temanku.

Apakah ini akhir dari persahabatan kita?. Apakah kau tahu aku berubah karena aku ingin terus menjadi sahabatmu bukan hanya di dunia tapi di akhirat. Aku ingin dapat memberi syafaat bagimu dan aku ingin kau memberi syafaat bagiku di akhirat nanti. Namun kau sudah terlanjur menjauh dan memutuskan hubungan dariku.

Sahabat, bukan tapi temanku.

Dimanapun kau berada saat ini, aku harap engkau menemukan sahabat yang jauh lebih baik dariku. Sahabat yang dapat memberikan nasehat yang baik untukmu, sahabat yang membawamu kembali ke jalan Allah. Teman, dimanapun engkau berada saat ini semoga engkau selalu berada dalam lindungan Allah subhanahu wata’ala.

Dari sahabatmu, bukan tapi temanmu






By: Shinz_ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersenyumlah wahai hati yang bersedih

Tersenyumlah Wahai Hati yang Bersedih Ketika engkau tersandung duka, menangislah sekencangnya tak usah engkau menahannya. Ketika hatimu merasa sakit berteriaklah hingga hatimu tak bisa lagi berteriak. Biarkan dirimu merasakan kesedihan hatimu dan biarkan air matamu merasakan perihnya lukamu.

Teruntuk daun yang tak pernah berguguran

Teruntuk daun yang tak pernah berguguran Hidup, sesuatu hal yang terus berjalan entah sampai kapan. Hidup bagaikan sebuah roda yang terus bergerak maju. Ketika roda itu berputar, roda tersebut akan melintasi berbagai jalan yang tidak selalu sama. Entah itu menanjak, menurun, ataupun jalan yang berkelok, roda akan terus dapat melaluinya selama roda tersebut masih dalam keadaan utuh dan tidak rusak.

Best friend In Islam (Arti Sahabat)

Teman, menurut kalian teman itu apa? Sahabat itu apa dan yang bagaimana? Apakah mereka adalah orang-orang yang selalu ada disaat suka ataupun duka? Orang yang selalu memberikan bantuan? Ataukah orang yang menemani kita melakukan segala sesuatu hal bersama ?. Itu semua tergantung dari sejauh mana kita memahami pertemanan ataupun persahabatan itu sendiri.